Keseimbangan adalah salah satu poin penting dalam keberhasilan sebuah karya desain. Desain yang seimbang akan cenderung menarik perhatian lebih mudah dan membangun trust lebih baik kepada pembaca visual. Jika sebelumnya di Desain Studio kita telah mengenal jenis-jenis keseimbangan dalam desain, kali ini kita akan masuk lebih jauh untuk menerapkan keseimbangan melalui komposisi elemen-elemen grafis seperti bentuk, warna, tekstur dsb. Check it out!
1) Keseimbangan berdasarkan Warna —balance by color
Keseimbangan dengan warna dapat terjadi ketika area yang kecil dengan warna yang cerah dikombinasikan dengan area yang luas dengan warna yang gelap. Selain itu, tentu saja pemahaman terhadap penggunaan warna harus dikuasai terlebih dahulu. Untuk belajar mengenai prinsip penerapan warna dalam desain, lihat artikel ini: 5 hal penting terkait warna pada desain grafis.
link gambar
Desain poster diatas adalah contoh yang bagus untuk melihat bagaimana kombinasi keseimbangan diciptakan dengan warna. Area-area kecil berwarna cerah (hijau dan kuning emas) dikombinasikan tampil seimbang dengan latar berwarna coklat gelap dengan area yang luas.
2) Keseimbangan berdasarkan Bentuk —balance by shape
Keseimbangan dalam bentuk dapat diciptakan melalui komposisi bidang yang rumit dengan bidang yang rata (polos). Bidang/bentuk yang rumit dan lebih detail akan tampil seimbang dengan bidang/bentuk yang polos disisi yang berlawanan.
link gambar
Dalam contoh poster diatas, bentuk-bentuk yang rumit meskipun diposisikan disudut area desain, tapi tampak seimbang karena sisi satunya berupa bidang datar/rata dengan bentuk yang polos.
3) Keseimbangan berdasarkan Posisi —balance by position
Cara lain untuk membuat desain tampil seimbang adalah dengan cara memainkan posisi item dalam desain. Keseimbangan melalui posisi adalah contoh lain dari jenis keseimbangan Assimetris, dimana objek yang besar di satu sisi diseimbangkan dengan meletakkan objek yang lebih kecil disisi lain.
link gambar
Desain website Zu coffee di atas menggunakan permainan posisi untuk menciptakan keseimbangan tampilan website. Logo Zu di kiri atas diseimbangkan dengan tampilan kemasan Zu coffee yang lebih kecil dibagian kanan bawah.
4) Keseimbangan berdasarkan Nilai Warna —balance by value
Nilai warna atau Value juga bisa menjadi titik kunci dalam keseimbangan sebuah desain. Area yang sempit dengan nilai value yang tinggi akan menciptakan keseimbangan apabila dikombinasikan dengan area yang luas dengan nilai value yang rendah.
link gambar
Karya fotografi hitam putih diatas mengkombinasikan objek utama berupa seorang lelaki dan seekor anjing yang memiliki nilai value yang tinggi (hitam pekat) dengan area luas yang memiliki value lebih rendah (abu-abu).
5) Keseimbangan berdasarkan Tekstur —balance by texture
Tekstur juga berpengaruh terhadap keseimbangan sebuah desain. Sama seperti prinsip keseimbangan sebelumnya, dimana area yang lebih kompleks, detail dan menarik perhatian akan terlihat bagus jika dikombinasikan dengan area luas yang datar. Area yang sempit dengan tekstur yang menarik tampak seimbang jika dikombinasikan dengan area yang luas dan datar (tanpa tekstur).
link gambar
Dalam artwork diatas, bagian sempit berupa riakan air memiliki tekstur air yang menarik fokus tampil seimbang dengan area yang lebih luas namun tidak bertekstur.
6) Keseimbangan berdasarkan Arah Pandangan Mata —balance by eye direction
Keseimbangan juga dapat terjadi ketika kita menuntun mata pembaca kepada konten utama. Objek-objek yang dijadikan "alat" untuk menuntun mata pembaca dikomposisikan dengan area yang lebih luas, sedangkan konten utama ditampilkan dalam area yang lebih kecil.
link gambar
Poster diatas selain menggunakan keseimbangan berdasarkan warna, juga menciptakan keseimbangan yang bagus dalam menuntun mata pembaca menuju konten utama.
—link gambar thumbnail
1) Keseimbangan berdasarkan Warna —balance by color
Keseimbangan dengan warna dapat terjadi ketika area yang kecil dengan warna yang cerah dikombinasikan dengan area yang luas dengan warna yang gelap. Selain itu, tentu saja pemahaman terhadap penggunaan warna harus dikuasai terlebih dahulu. Untuk belajar mengenai prinsip penerapan warna dalam desain, lihat artikel ini: 5 hal penting terkait warna pada desain grafis.
Desain poster diatas adalah contoh yang bagus untuk melihat bagaimana kombinasi keseimbangan diciptakan dengan warna. Area-area kecil berwarna cerah (hijau dan kuning emas) dikombinasikan tampil seimbang dengan latar berwarna coklat gelap dengan area yang luas.
2) Keseimbangan berdasarkan Bentuk —balance by shape
Keseimbangan dalam bentuk dapat diciptakan melalui komposisi bidang yang rumit dengan bidang yang rata (polos). Bidang/bentuk yang rumit dan lebih detail akan tampil seimbang dengan bidang/bentuk yang polos disisi yang berlawanan.
Dalam contoh poster diatas, bentuk-bentuk yang rumit meskipun diposisikan disudut area desain, tapi tampak seimbang karena sisi satunya berupa bidang datar/rata dengan bentuk yang polos.
3) Keseimbangan berdasarkan Posisi —balance by position
Cara lain untuk membuat desain tampil seimbang adalah dengan cara memainkan posisi item dalam desain. Keseimbangan melalui posisi adalah contoh lain dari jenis keseimbangan Assimetris, dimana objek yang besar di satu sisi diseimbangkan dengan meletakkan objek yang lebih kecil disisi lain.
Desain website Zu coffee di atas menggunakan permainan posisi untuk menciptakan keseimbangan tampilan website. Logo Zu di kiri atas diseimbangkan dengan tampilan kemasan Zu coffee yang lebih kecil dibagian kanan bawah.
4) Keseimbangan berdasarkan Nilai Warna —balance by value
Nilai warna atau Value juga bisa menjadi titik kunci dalam keseimbangan sebuah desain. Area yang sempit dengan nilai value yang tinggi akan menciptakan keseimbangan apabila dikombinasikan dengan area yang luas dengan nilai value yang rendah.
Karya fotografi hitam putih diatas mengkombinasikan objek utama berupa seorang lelaki dan seekor anjing yang memiliki nilai value yang tinggi (hitam pekat) dengan area luas yang memiliki value lebih rendah (abu-abu).
5) Keseimbangan berdasarkan Tekstur —balance by texture
Tekstur juga berpengaruh terhadap keseimbangan sebuah desain. Sama seperti prinsip keseimbangan sebelumnya, dimana area yang lebih kompleks, detail dan menarik perhatian akan terlihat bagus jika dikombinasikan dengan area luas yang datar. Area yang sempit dengan tekstur yang menarik tampak seimbang jika dikombinasikan dengan area yang luas dan datar (tanpa tekstur).
Dalam artwork diatas, bagian sempit berupa riakan air memiliki tekstur air yang menarik fokus tampil seimbang dengan area yang lebih luas namun tidak bertekstur.
6) Keseimbangan berdasarkan Arah Pandangan Mata —balance by eye direction
Keseimbangan juga dapat terjadi ketika kita menuntun mata pembaca kepada konten utama. Objek-objek yang dijadikan "alat" untuk menuntun mata pembaca dikomposisikan dengan area yang lebih luas, sedangkan konten utama ditampilkan dalam area yang lebih kecil.
Poster diatas selain menggunakan keseimbangan berdasarkan warna, juga menciptakan keseimbangan yang bagus dalam menuntun mata pembaca menuju konten utama.
—link gambar thumbnail
Sumber :
0 komentar: